Feeds RSS

Minggu, 26 Januari 2014

Angina Unstable


 ANGINA UNSTABLE


2.2 Angina Unstable
Definisi Angina
Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan mereka akan oksigen. (KMB 2 )
Jenis-jenis angina
1.       Angina stabil adalah terjadi sewaktu arteri koroner yang aterisklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu terjadi peningkatan kebutuhan akan oksigen.sering terjadi pada waktu beraktivitas dan berkurang jika diistirahatkan.
a)      Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.
b)      Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.
c)       Durasi nyeri 3 – 15 menit.
2.       Angina prinzmetal, sering muncul pada waktu istirahat atau tidur. Dapat timbul pada waktu yang sama baik siang hari maupun malam hari, memperlihatkan bentuk siklus.
a.      Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.
b.     Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.
c.      EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.
d.     Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.
e.     Dapat terjadi aritmia.

3.       Angina unstable merupakan sakit dada yang tiba-tiba terasa pada waktu istirahat atau terjadi lebih berat secara mendadak. Suatu kondisi dimana jantung tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup.
a)     Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.
b)     Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.
c)      Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.
d)     Kurang responsif terhadap nitrat.
e)     Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.
f)      Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi.

Penyebab angina unstable
1)      Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah,disertai peningkatan oksigen.
2)      Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesenterik untuk pencernaan,sehingga menurunkan kesediaan darah untuk suplai jantung. (Pada jantung yang sangat sudah parah,pintasan darah untuk pencernaan membuat angina semakin parah.
3)      Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,menyebabkan frekuensi jantung meningkat,akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya aliran darah dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.

Patofisiologi Angina Unstable
Aliran darah ke arteri koronaria berkurang. Ketidakseimbangan terjadi antara suplai oksigen ke miokardiumn dan kebutuhan oksigen yang dapat menimbulkan iskemia menahun. Beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat.  Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekacauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
 Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid0 yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif.  Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Rasa nyeri timbul akibat perubahan dari metabolisme aerobik ke anaerobik. Produk tambahan dari metabolisme anaerobik yang spesifik adalah asam laktat yang dapat menumbuhkan penginderaan nyeri.

Tanda dan Gejala
1.       Nyeri timbul akibat perubahan dari metabolisme aerobik ke anaerobik, sehingga menghasilkan asam laktat yang memicu neuroreseptor yang merangsang aferen dan eferen.
2.       Sesak napas terjadi karena arteri koroner mengalami kekacauan atau menyempit akibat aterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen.

Penatalaksanaan Medis
1.       Golongan nitrat
Mekanisme kerja nitrogliserin sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah  koroner, efeknya langsung terhadap relaksasi otot polos vaskuler. Dengan pelebaran vena terjadi pengumpulan darah vena diseluruh tubuh akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian. Efek samping nitrogliserin yaitu rasa panas,sakit kepala berdenyut,hipertensi dan takikardi. Cara pemberian Diletakkan dibawah lidah(sublingual)Di pipi(kantong bukal).
2.       Ca- Antagonis
Cara kerjanya :  Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh darah arteri koroner (terutama pada angina Prinzmetal).
·         Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard
·         Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload.
·         Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga mengurangi kebutuhan O2. Antagonis biasanya diberikan tiap 6-12 jam.Untuk setiap individu dosis terapetiknya berbeda.
3.       Beta Bloker
Cara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard yang menyebabkan kronotropik dan inotropik positif.
Efek sampingnya meliputi kelemahan muskuloskeletal,bradikardia,dan depresi mental.
                Cara pemberian sublingual dan oral.

Penatalaksanaan Pembedahan
1)      Angioplasti koroner transluminal perkutan(PTCA)è usaha untuk memperbaiki aliran darah arteri koroner dengan memecah plak atau ateroma yang telah tertimbun dan mengganggu aliran darah ke jantung.
Tahap pembedahan :
a.       Pasien diperiksa dengan angiografi
b.      Menentukan lokasi lesi, panjang dan klasifikasi lesi.
c.       Kateter berujung balon dimasukan melalui kawat penunjuk.
d.      Balon diisi dengan ralutan kontras bertekanan ± 30 -60 detik.
Yang kemudian akan memecah atau mungkin menekan lesi arterosklerotik.Tunika media dan adventisia arteri koroner  juga ikut teregang.
Komplikasi yang sering terjadi selama prosedur PTCA atau selama pemulihan meliputi sobekan arteri ,penyempitan arteri secara mendadak dan spasme arteri koroner.

2)      Revaskularisasi arteri koroner è dilakukan dibawah anestesi umum
Tahapannya :
a.       Dibuat irisan sternotomimedian
b.      pembuluh darah dari bagian pembuluh lain(misal vena safena) ditandur di distal lesi arteri koroner “meminta” sumbatan.
Revaskularisasi biasanya dilakukan pada pasien dengan kondisi angina yang tidak dapat dikontrol dengan terapi medis,angina yang tidak stabil,uji toleransi latihan positif atau sumbatan yanng tidak dapat ditangani dengan PTCA,lesi arteri koroner utama kiri atau penyumbatan lebih dari 60% dan yang mengalami kegagalan komplikasi kegagalan PTCA.
Komplikasinya seperti infark miokardium,disritmania,dan perdarahan.

Penatalaksanaan Diet
1.       Porsi keci sering
2.       Tingkatkan serat dan cairan yang cukup
3.       Batasi lemk jenuh, Kolesterol dan sodium sesuai kondisi pasien
4.       Batasi kafein
5.       Kontrol kalori jika obesotas,sesuai umur dan jenis kelamin.
6.       Jika kadar homocysteine tinggi,tambahkan sumber asam folat,vit B6 dan B12 serta ribovlafin.

Prosedur Diagnostik
1.       Gejala
a)      Rasa nyeri, tercekik dan terbakar pada leher, tenggorokan, leher, antar tulang skapula dan daerah rahang
b)      Rasa tidak enak di dada
c)       Sesak napas
d)      Rasa lemah
e)      Palpitasi
f)       Keringat dingin
g)      Pusing
h)      Hampir pingsan
2.       Pemeriksaan fisik
a)      Terdengar derap atrial atau ventrikel dan murmur sistolik di daerah apeks
b)      Frekuensi denyut jantung menurun, menetap dan meningkat waktu serangan.

3.       EKG
a)      Depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.
b)      Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

4.       Pemeriksaan Laboratorium
Kadar enzim LDH

Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
A.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri kronis
B.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung.

0 komentar:

Posting Komentar