Feeds RSS

Jumat, 17 Desember 2010

Seputar Jantung

   Jantung terletak di dalam rongga mediastinum, yaitu diantara kedua paru-paru dan agak condong ke sisi kiri (pada orang dewasa). bagian dasar terbentang setinggi intercosta ke 2±3 cm dari sternum dan bagian puncak (apex) berada setinggi 5-6 kiri, panjang ±12 cm, lebar ±9 cm, berat jantung sekitar 250-300 gram yang dibungkus oleh selaput tipis elastis disebut pericardium. Pericardium terdiri dari 2 lapisan sebelah dalam disebut pericardium visceral yang mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung, dan lapisan luar disebut varietal yang bagian depan menempel pada diafragma. berikut gambar Anatomi jantung:
Anatomi Jantung Manusia

   Diantara dua lapisan percardium terdapat sedikit cairan yang berfungsi sebagai lubrikasi yaitu mengurangi gerakan gesekan yang menyebabkan gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu, epikardium, miokardium, dan endokardium.

Jumat, 10 Desember 2010

Cinta dan Waktu

Alkisah disuatu pulau kecil tinggallah benda-benda abstrak seperti cinta, kesedihan, kekayaan, kebahagiaan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tiodak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki Cinta.

Tak lama kemudian Cinta melihat kekayaan sedsng mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh maaf Cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan, tolong aku!”, teriak cinta. Namun Kegembiraan terlalu bergembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi sampai ke pinggang dan cintapun mulai panik. Tak lama kemudian lewatlah Kecantikan.”Kecantikan , bawalah aku bersamamu”, teriak Cinta. “Wah Cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini”, sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat Kesedihan. “Oh Kesedihan bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf Cinta, aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja…”, kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik dan akan segera menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah terdengar suara, “Cinta, mari segera naik perahuku”. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kapada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,” kata orang-orang tersebut. “Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku”, tanya Cinta heran. “Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu…”.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KLIEN DENGAN KASUS DEPRESI DAN PERCOBAAN BUNUH DIRI

Nama Klien : Ny. N
Usia : 40 tahun
No. Diagnosa Keperawatan (NANDA) Nursing Outcomes Classification (NOC) Nursing Interventions Classification (NIC)
1 Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri.
Definisi: Berkembangnya persepsi negative terhadap harga diri berespon untuk situasi sekarang ini (penentuan).

DO: Ekspresi Ketidakberdayaan,
• Klien sering murung
• Klien terkadang menangis
• Klien sering menunduk
DS:
• Klien mengatakan malu
• Klien mengatakan tidak sanggup menerima ini semua (penyakit klien Ca Mamae stadium IV)
1. Kemampuan fisik klien untuk beradaptasi
• Rencana memperkenalkan pertemuan aktivitas sehari-hari
• Support system yang baik dari kelompok
• Klien dapat menyesuaikan kemampuan verbal
2. Harga diri klien meningkat
• Klien dapat mempertahankan kontak mata
• Mengharapkan respon dari orang lain
• Dapat gambaran sukses dalam kelompok sosial 1. Perbaikan/peningkatan harga diri
• Fasilitasi lingkungan dan kegiatan yang akan meningkatkan harga diri klien
• Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
• Membuat pernyataan positif tentang klien/apa yang sudah klien lakukan
2. Membuat support system yang tegas/baik
• Bantu klien mengenali keuntungan dan ketidakuntungan masing-masing alternative support system
• Fasilitasi teman yang bisa diajak kerjasama untuk membuat keputusan
• Menjalani hubungan antara klien daan keluarga
3. Manajemen perasaan
• Pantau status fisik klien
• Ajarkan klien dalam kemampuan membuat keputusan sebagai kebutuhannya
• Gunakan dengan simple, konkret, belajar untuk berinteraksi dengan kesadaran yang disetujui klien.

2 Koping tidak efektif berhubungan dengan ……
Definisi: Ketidakmampuan untuk membentuk penilaian yang benar dari stressor, pemilihan respon tidak adekuat, dan ketidakmampuan untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia.

DO:
• Klien sering terjaga di malam hari bahkan pada siang hari pun tidak pernah tidur (gangguan tidur)
• Pandangan matanya mudah beralih, isi pembicaraannya sering berubah-ubah, satu ide belum selesai sudah disusul oleh ide yang lain (konsentrasi yang buruk)
• Klien menolak pengobatan
• Terdiagnosa penyakit Ca Mamae stadium IV
• Klien tidak pernah berinteraksi dengan teman sekamarnya
DS:
• Klien mengatakan ingin disuntik mati 1. Mendapatkan dukungan: Status kesehatan
• Mengatasi situasi kesehatan
• Mampu menerima kenyataan keadaan kesehatannya
• Memelihara hubungan baik dengan klien
2. Mekanisme koping yang adaptif
• Memperkenalkan pola koping yang efektif
• Menerima adaptasi perubahan hidup
• Menggunakan strategi koping yang efektif
3. Klien bisa tidur
• Memperhatikan jam/waktu tidur, tidur yang efisien
• Kualitas tidur yang baik
• Klien merasa segar setelah tidur 1. Perbaikan/peningkatan koping
• Mendorong klien untuk mengenali gambaran realistis perubahan tugas/kegiatannya
• Bantu klien mengenali untuk memperoleh informasi yang paling menarik
• Kenalkan klien dengan orang-orang yang sukses melalui pengalaman yang sama dengannya
2. Therapy kelompok
• Gunakan tekhnik untuk mendorong eksplorasi penyampaian pesan
• Bantu kelompok untuk siap mengerjakan perlawanan untuk perubahan
• Memakai memainkan perannya dan pemecahan masalah yang tepat
3. Perbaikan/peningkatan tidur klien
• Menentukan waktu tidur klien/pola kegiatan
• Pantau pola tidur klien dan jam tidur klien
• Latih klien untuk memantau pola tidurnya

3 Putus asa berhubungan dengan penurunan kondisi fisik.
Definisi: Pernyataan subjektif dimana seseorang memiliki keterbatasan atau tidak mempunyai alternative atau tidak memiliki pilihan sendiri dan tidak mampu untuk menggerakkan tenaga atas kemauan diri sendiri.

DO:
• Klien tidak mau berbicara
• Klien sering murung
• Klien sering terjaga di malam hari bahkan pada siang hari pun tidak pernah tidur (tidur berkurang)
• Klien menolak pengobatan
DS:
• Klien mengatakan tidak percaya akan menderita penyakit seperti ini, klien tidak sanggup menerima ini semua lebih baik mati saja.
1. Klien mempunyai harapan atau tidak putus asa
• Klien menyatakan harapan masa depan yang positif
• Klien menyatakan keyakinan atau percaya atas apa yang telah terjadi pada dirinya
• Klien menyatakan akan bertahan untuk hidupnya
2. Klien memiliki kualitas hidup
• Keinginan klien memperbaiki status kesehatannya
• Keadaan lingkungan social yang mendukung
• Konsep diri klien yang baik
3. Klien mampu menyeimbangkan perasaannya
• Memberitakan kemampuannya untuk tidur
• Dapat memenuhi pengobatan
• Mampu berbicara sebagai langkah sedang/mendingan 1. Fasilitas perkembangan spiritual
• Bantu klien untuk mencari kepercayaan sebagai hubungan untuk penyembuh badan, pikiran, dan spiritnya
• Mendorong kepercayaan dengan melakukan perayaan spiritual dan ritual
• Sarankan kepada individu dan kelompok untuk melakukan ibadah/berdo’a sebagai support yang tepat
2. Membangkitkan harapan
• Bantu klien/keluarga untuk memperkenalkan area harapan dalam hidup ini
• Ajarkan keluarga tentang aspek positif dalam harapan
• Beritahu klien bahwa situasi sekarang adalah keadaan sementara
3. Perbaikan/peningkatan sosialisasi hidup bermasyarakat
• Dorongan social dan aktivitas masyarakat/kelompok
• Dorongan berbagi masalah bersama dengan orang lain
• Fasilitasi input klien dan perencanaan kegiatan ke depan.

4 Cemas berhubungan dengan stress.
Definisi: Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan.

DO:
• Pandangan mata klien mudah beralih
• Insomnia
DS:
• Klien mengatakan takut suaminya meninggalkan dia dan anak-anaknya yang masih kecil.
1. Klien dapat mengetahui level kecemasannya
• Mengetahui kegelisahannya
• Mampu menenangkan dirinya
• Mampu menangani stressnya
2. Klien mampu mengontrol diri dalam mengatasi kecemasannya
• Mampu memonitor intensitas kecemasannya
• Mampu merencanakan strategi koping untuk mengatasi situasi stress
• Menggunakan tekhnik relaksasi untuk menurunkan kecemasannya
3. Klien mampu mengontrol tanda dan gejala kecemasan
• Mampu menggunakan tindakan untuk mencegah symptom
• Meminta pertolongan/kelegaan dalam tindakan mengatasi kecemasannya
• Monitor kepelikan symptom 1. Penurunan kecemasan
• Bantu klien mengenali keadaan yang mencetuskan kecemasan
• Control stimuli yang tepat untuk kebutuhan klien
• Dengarkan dengan penuh perhatian
2. Tekhnik menenangkan
• Mempertahankan kontak mata dengan klien
• Duduk dan berbicara dengan klien
• Fasilitasi ekspresi marah klien di sebuah bangunan
• Mempertahankan ketenangan, dengan kelakuan hati-hati
3. Kehadiran
• Dengarkan kegelisahan klien
• Gunakan keheningan yang tepat
• Berkomunikasi verbal empati atau memahami pengalaman klien.