BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Manajemen Keperawatan
1.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya
orang lain. Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas –
batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan
yang ditentukan sebelumnya
Suatu pendekatan yang dinamis dan proakif dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi
Mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC)
terhadap staff, sarana, prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan
Massey, 1999)
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan
sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya. (James A.F. Stoner)
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan
melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus. (Mary Parker Follet)
2.
Fungsi Manajemen
G.R Terry
|
L.Gulick
|
S.P.
Siagian
|
H.Fayol
|
Planning
Organizing
Actualing
Controlling
|
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
|
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
Planning
|
Organizing
Commanding
Coordinating
Controlling
|
Secara ringkas fungsi
manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Perenacanaan
(planning), perncanaan merupakan :
1)
Gambaran
apa yang akan dicapaai
2)
Persiapan
pencapaian tujuan
3)
Rumusan
suatu persoalan untuk dicapai
4)
Persiapan
tindakan – tindakan
5)
Rumusan
tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6)
Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
b.
Pengorganisasian
(organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan menentukan apa
tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan
fasilitas.
c.
Penggerak
(actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran
sendiri, termotivasi secara interval
d.
Pengendalian
/ pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat
tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya
tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
e.
Penilaian
(evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil
pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu
setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan
pada fungsi organik administrasi dan manajemen.
3.
Prinsip Manajemen
a.
Pembagian Kerja
(Division of Labour)
b.
Otoritas atau wewenang
(Authority)
c.
Disiplin
d.
Kesatuan Perintah
e.
Kesatuan Arah
f.
Mengutamakan
Kepentingan bersama diatas kepentingan Pribadi
g.
Pemberian Upah
(Remuneration)
h.
Pemusatan
i.
Jenjang jabatan
j.
Tata tertib (order)
k.
Kesamaan (equity)
l.
Kestabilan Staff
m.
Inisiatif
n.
Semangat Corps
4.
Pengertian Manajemen keperawatan
Suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara profesional
Terdiri atas
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
hasil.
Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi,
memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu, keluarga, dan masyarakat.
5.
Proses
Manajemen Keperawatan
Proses
manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing –
masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen
yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.
Input dari
proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan
fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari
tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output
adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Kontrol yang
digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan
akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan,
survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
6.
Prinsip-Prinsip
yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip –
prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
a.
Manajemen
keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi
perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan
masalah yang efektif dan terencana.
b.
Manajemen
keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram
dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
c.
Manajemen
keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan
pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d.
Memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat
dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini.
Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e.
Manajemen
keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan
kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f.
Pengarahan
merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses
pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang
telah diorganisasikan.
g.
Divisi
keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja
yang baik.
h.
Manajemen
keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif akan
mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan
pengertian diantara pegawai.
i.
Pengembangan
staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
j.
Pengendalian
merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan
prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan
standar dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan
prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja
bersama – sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi – fungsi
manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
7.
Lingkup
Manajemen Keperawatan
Mempertahankan
kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek
upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar
bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan
yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang
terdapat didalamnya.
Keperawatan
merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya
memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
a.
Menetapkan
penggunakan proses keperawatan
b.
Melaksanakan
intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c.
Menerima
akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d.
Menerima
akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e.
Mengendalikan
lingkungan praktek keperawatan
Seluruh
pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui
partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat
pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan
terdiri dari:
a.
Manajemen operasional
Pelayanan
keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari
tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1)
Manajemen
puncak
2)
Manajemen menengah
3)
Manajemen bawah
Tidak setiap
orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada
beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar
penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah
1)
Kemampuan
menerapkan pengetahuan
2)
Keterampilan
kepemimpinan
3)
Kemampuan
menjalankan peran sebagai pemimpin
4)
Kemampuan
melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan
keperawatan
Manajemen
asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep –
konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian atau evaluasi.
8.
Persyaratan
Ruangan Menjalankan MPKP
Syarat-syarat
Ruangan menjalankan MPKP adalah sebagai berikut:
a.
Memiliki fasilitas perawatan yang memadai.
b.
Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah
tempat tidur yang ada.
c.
Memiliki
perawat pendidikan yang telah terspesialisasi
d.
Seluruh
perawat telah memiliki kompetensi dalam perawatan primer.
B.
Komunikasi dalam Organisasi
1. Pengertian
Unsur yang penting
dalam aktivitas manajer keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam
proses manajemen keperawatan bergantung pada posisi manajer dalam struktur
Komunikasi adalah suatu
pertukaran pikiran,perasaan,pendapat,dan pemberian nasihat yang terjadi antara
dua orang atau lebih yang berkerja sama.
2.
Non Verbal
|
Faktor internal
|
Faktor eksternal
|
Komunikan
|
Faktor Internal
|
Komunikator
|
Tertulis
|
Faktor eksternal
|
Verbal
|
Pesan
|
Faktor
Internal
|
Komunikator
|
Faktor
eksternal
|
Tertulis
|
Verbal
|
Pesan
|
3. Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan
Manajer harus mengerti struktur organisasi, temasuk
pemahaman siapa yang terkena dampak dari pengabilan keputusan yang telah di
buat.
Komunikasi bukan hanya sebagai pelantara, akan
tetapi sebagai bagian proses yang tak terpisah dalam kebijakan organisasi.
Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
Prinsip komunikasi perawat profesional adalah CARE: Complete, Acurate,
Rapid, dan English
Manajer harus meminta umpan balik apakah
komunikasi dapat di terima secara akurat.
Menjadi pendengar yang baik adalah komponen yang
penting bagi manajer
4. Model Komunikasi
1. Komunikasi tertulis merupakan bagian terpenting
dalam organisasi
Dalam
komunikasi tertulis meliputi:
a.
Mengetahui apa yg ingin
disampaikan sebelum memulai menulis
b.
Menulis nama orang
dalam tulisan anda perlu dipertimbangkan dampaknya.
c.
Gunakan kata aktif,di
mana akan memepunyai pengaruh yang baik.
d.
Tulisan kata yang
sederhana, familiar, spesifik, dan nyata
e.
Gunakan seminimal
mungkin kata-kata yang tidak penting
f.
Tulisan setiap kalimat
dibawah 20 kata, dan masukan satu ide setiap kalimat
g.
Berikan pembaca
petunjuk konsistensi penggunaan istilah dan pesan
h.
Atur isi tulisan secara
sistematis
i.
Gunakan paragraf untuk
memudahkan pembaca
j.
Komunikasi di lakukan
secara jelas dan fokus
2. Komunikasi Secara Langsung
a. Manajer selalu mengdakan komunikasi verbal kepada
atasan dan bawahan baik secara formal maupun informal.
b. Tujuan komunikasi verbal adalah “assertiveness”
perilaku arsetif adalah suatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan
individu untuk mengekspresikan perasaanya
secara langsung jujur dan deangan cara yang sesuai tanpa penyimpangan
perasan org lain yang di ajak komunikasi
c. Hal yang harus di hindari adalah komunikasi pasif
dan agresif
3. KOmunikasi Non Verbal
a. Komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan ekspresi wajah gerakan tubuh atau “body language”.
b. Komunikasi non verbal mengandung arti signifikan
dibandingkan dengan komunikasi non verbal
c. Tetapi akan jadi sesuatu yang membahayakan
apabila komunikasi non verbal disalah artikan tanpa adanya penjelasan verbal
4. KOmunikasi Via Telepon
Untuk menjaga citra
komunikasi menajer dan semua staf harus belajar sopan serta menghargai setiap
menjawab telepon.
5. Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan Keperawatan
Ø Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi
meliputi:
1.
Timbang terima
2.
Interview/anamnesis
3.
Komunikasi melalui
komputer
4.
Komunikasi rahasia
klien
5.
Komunikasi melalui
sentuhan
6.
Komunikasi dlm
pendokumentasian
7.
Komunikasi antar
perawat dan profesi kesehatan lain
8.
Komunikasi antar
perawat dan pasien
6. Hukum Komunikasi Efektif
Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dapat
kita rangkum dalam satu kata yaitu REACH (respect, empathy, audible, clarity,
humble). Yang berarti merengkuh atau meraih.
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan sikap hormat dan menghargai
terhadap lawan bicara kita.sikap harus memiliki sikap (attitude) menghormati
dan menghargai terhadap lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin
dihargai dan diangap penting.jika kita bahkan harus mengkritik
seseorang,lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggan orang
tersebut.Samuel Johnson mengatakan bahwa “Thera Will be no RESPECT without
THRUST,and there is not trust without INTEGRITY.”
Hukum kedua adalah Empati,yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri
kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan
memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap
yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.Jadi sebelum kita
membangun komunikasi atau mengirimkan pesan,kita perlu mengerti dan memahami
dengan empati calon penerima pesan kita.Sehingga nantinya pesan kita akan dapat
tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Prinsip dasar dari hukum ke 2 adalah “perlakuan orang lain seperti anda ingin
diperlakukan.” Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap
perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap
positif.Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran,masukan
apalagi kritik dari orang lain.Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua
arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik
(feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.
Hukum ketiga adalah Audible Makna dari audible antara lain : dapat
didengarkan dan dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan
Hukum ini dalam mengirimkan pesan adalah :
a. Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
b. Fokus pada informasi yang penting
c. Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
d. Taruhlah perhatian pada fasilitas yang adaa dan lingkungan disekitar anda
e. Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul
f.
Selalu menyiapkan
rencana atau pesan cadangan (backup)
Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan
yang kita sampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interprestasi
atau berbagai penafsiran yang berlainan.Clarity juga sangat tergantung pada
kualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan.Pengunaan bahasa yang tudak
dimengerti,akan membuat isi dari pesan kita tidak dapat mencapai
tujuannya.seringkali orang menganggap remeh pentingya Clarity,sehingga tidak
menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata –kata yang dipilih untuk
digunakan.Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu :
a. Tentukan soal yang jelas
b. Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
c. Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
d. Buat pesan Anda jelas,tepat dan meyakinkan
e. Pesan yang disampaikan harus fleksibel
Hukum kelima dalam komunikasi tim yang
efektif adalah sikap rendah hati (Humble). Sikap ini merupakan unsur yang
terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang
lain,biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati
juga bisa berarti tidak sombong dan mengangap diri penting ketika berbicara. Justru
dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respon yang
positif dari penerima pesan.
Kita telah mengetahui betapa hebatnya fungsi
dari suatu tim, dimana sekumpulan orang yang biasa saja dapat menghasilkan
suatu output yang luar biasa. Namun tim tersebut akan menjadi tidak efektif
apabila kita tidak dapat saling berkomunikasi. Oleh karena itu diharapkan kita
dapat mengunakan kelima hukum komunikasi tersebut untuk membantu kita dalam menciptakan
suatu tim yang solid.
7. Prinsip Dasar dan Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi
a.
Faktor teknis
b.
Faktor perilaku
c.
Faktor situasional
d.
Faktor keterbatasan
waktu
e.
Faktor jarak
fisikologis atau sosial
f.
Faktor keadan
sikomunikator
g.
Faktor ganguan bahasa
h.
Faktor adanya evaluasi
terlalu dini
C. Manajemen Rapat
1. Pengertian Rapat
Pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi,
perusahaan, instansi pemerintahan baik dalam situasi formal maupun non formal
untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil
kesepakatan bersama-sama.
2. Langkah-langkah Perencanaan dan Persiapan Rapat
Prinsip dasar
yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan dalam mempersiapkan rapat, yaitu :
a.
Why ???
b.
What ???
c.
Who ???
d.
Where???
e.
How???
3. Persiapan penyelenggaran rapat
a. Membuat agenda rapat dan susunan rapat
Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok permasalahan yang akan
dibicarakan dalam suatu rapat. Susunan acara rapat adalah rincian atau
penjabaran lebih lanjut dari topik dalam agenda rapat.
b. Menentukan peserta rapat
Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siapa saja peserta yang
akan di undang dan sekertaris menyusun daftar peserta rapat yang akan di
undang, kemudian dikonsulkan kepada pemimpin rapat apakah ada penambahan atau
pengurangan peserta rapat.
c. Membuat undangan rapat
Surat undangan merupakan
surat pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk
berpartisipasi dalam suatu acara tertentu.
Syarat – syarat
undangan :
1) Menggunakan kop surat atau kepala surat
2) Mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal pembuatan
3) Mencantumkan perihal undangan
rapat
4) Mencantumkan nama – nama orang yang diundang rapat
5) Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut
diselenggarakan
6) Ditandatangani oleh pejabat yang
bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
d. Membuat daftar hadir rapat
Ada dua macam daftar
hadir, yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa (yang dibuat diatas selembar
kertas). Daftar hadir digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang datang,
untuk mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan seperti konsumsi, kursi
dan sebagainya, sebagai bahan penyusun notula rapat dan dokumentasi.
e. Mempersiapkan bahan rapat
Bahan rapat yang perlu dipersiapkan :
1)
Agenda rapat
2)
Notulen atau hasil
rapat yang lalu
3)
Bahan – bahan yang akan
dibicarakan dalam rapat
f.
Mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat
1)
While board lengkap dengan spidol dan penghapus
2)
Flip chart lengkap
dengan spidol
3)
LCD Projektor
4)
Sound sistem lengkap
dengan mikroponnya
5)
Map atau Tas untuk
menempatkan bahan rapat
6)
Block Note dengan
bolpointnya
7)
Name tag untuk peserta
8)
Laptop atau komputer
g. Mempersiapkan ruang rapat
Tentukan jumlah peserta rapat yang akan hadir serta kondisikan ruangan
yang akan dipakai.
Hal – hal yang harus
dipersiapkan dengan pengaturan ruang rapat, adalah :
1.
Cahaya Penerangan
2.
Ventilasi Udara
3.
Pengaturan Tempat Duduk
a)
Gaya Klasikal / kelas :
untuk jumlah peserta yang banyak
b)
Gaya komperensi :
Diharapkan semua peserta dihargai dan untuk menimbulkan semangat team work.
c)
Gaya Huruf U : Untuk
rapat informal
d)
Gaya Workshop : Untuk
diskusi kelompok
h. Mempersiapkan akomodasi atau penginapan
Pada rapat yang
dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan menginap
disuatu tempat. Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat yang cocok
untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat, pembagian kamar,
hingga pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk peserta rapat
i.
Transportasi
Jika suatu rapat tidak dilaksanakan didalam kantor, tentunya transfortasi
para peserta rapat ke tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil
atau bus, maka sekretaris harus menyiapkannya.
j.
Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makan ringan (snack) atau makanan berat, agar
peserta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat
lebih dari satu hari, pariasi makan harus diperhatikan.
k. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang pelaksannan rapatnya yang lebih dari satu
hari,hendaknya disediakan unit kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan para
peserta rapat.
l.
Pengecekan pesiapan
terakhir
Hal – Hal yang
harus dipersiapkan:
1)
Apakah kursi telah
cukup dengan jumlah peserta rapat??
2)
Apakah letak tempat
duduk sesuai dengan kursi dari setiap peserta rapat?
3)
Apakah semua alat
perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi dengan baik?
4)
Apakah bahan – bahan
atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah dipersiapkan dalam
suatu map?
5)
Apakah daftar hadir,
agenda rapat dan susunan acara telah dipersiapkan?
6)
Apakah konsumsi rapat
telah dipesan atau disiapkan?
4.
Agenda Rapat
a. Menilai butir-butir agenda
b. Menilai butir-butir standar
D. Clinic Conference (Konferensi Klinik)
1. Pengertian
Merupakan suatu metode konfrensi yang dilakukan di klinik dalam membahas
segala hal yang mencakup informasi-informasi penting dan terbaru dalam
keperawatan.
2. Kegunaan Metode Konferensi
a. Dirancang melalui diskusi kelompok
b. Meningkatkan pembelajaran penyelesaian masalah
dalam kelompok melalui analisis kritikal, pemilihan alternatif pemecahan
masalah, dan pendekatan kreatif
c. Memberi kesempatan mengemukakan pendapat dalam
menyelesaikan masalah
d. Menerima umpan balik dari kelompok atau pengajar
e. Memberi kesempatan terjadinya perriview, diskusi
kepedulian, isu, dan penyelesaian masalah oleh disiplin ilmu lain
f.
Berinteraksi dan
menggunakan orang lain sebagai narasumber
g. Meningkatkan kemampuan memformulasikan ide
h. Adanya kemampuan peserta didik untuk
berkontribusi
i.
Meningkatkan rasa
percaya diri dalam berinteraksi dengan kelompok
j.
Kemampuan menggali
perasaan, sikap, dan nilai-nilai yang mempengaruhi praktik
k. Mengembangkan keterampilan berargumentasi
l.
Mengembangkan
keterampilan kepemimpinan
3. Jenis-Jenis Konferensi
a. Konferensi praklinik (pre conference) dan
konferensi pasca klinik (post conference)
Kegiatan ini
mendiskusikan tentang praktik klinik yang akan menjadi diagnosis hari pertama
masih berlaku, apakah diagnosis/masalah keperawatan yang ditemukan berdasarkan
pengkajian akurat, apakah tindakan dan rencana yang akan dilakukan pada hari
ini.
b. Umpan balik dari kelompok (peer review)
1) Dilakukan segera setelah dilaksanakan
2) Tujuannya untuk menilai kemampuan dalam mempersiapkan praktik pada hari tersebut,
menilai kemampuan dalam mempersiapkan praktk pada hari tersebut, menilai
kemampuan menulis diagnosis keperawatan pada hari tersebut
3) Konferensi berguna untuk memperoleh kejelasan asuhan yang telah
diberikan, membagi pengalaman dan mengenali kualitas dalam praktik.
c. Isu (issue)
d. Multidisiplin
4. Di dalam klinik conference yang di bahas adalah:
a. Observasi
Manfaat dari observasi adalah:
1)
Mendapatkan pengalaman
atau contoh nyata
2)
Mengembangkan perilaku
baru untuk pembelajaran masa mendatang
3)
Kegiatannya meliputi
observasi lapangan, fieldrip, demonstrasi, dan ronde keperawatan
b. Ronde Keperawatan
1) Pengertian Ronde Keperawatan
Suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer
dan mengaplikaskan pengetahuan teoretis kedalam praktik keperawatan secara
langsung
2) Tujuan Ronde Keperawatan
a) Menumbuhkan cara berfikir kritis (problem based
Learning-PBL)
b) Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan
berasal dari masalah klien
c) Meningkatkan pola pikir sistematis
d) Meningkatkan validitas data klien
e) Menilai kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
f) Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi,
menilai hasil kerja, dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
3) Karakteristik Ronde Keperawatan
a) Klien dilibatkan secara langsung
b) Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik
c) Peserta didik dan pembimbing melakukan diskusi
d) Pembimbing memfasilitasi kreatifitas peserta
didik, sehingga timbul berbagai ide baru
e) Pembimbing klinik membantu mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
f) Kelemahan metode ronde keperawatan adalah klien
dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.
4) Peran atau Tugas Peserta Didik
a) Menjelaskan data demografi
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama
c) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d) Menjelaskan hasil yang didapatkan
e) Menentukan tindakan selanjutnya
f) Menjelaskan alasan ilmiah terhadap tindakan yang
diambil
g) Menjelaskan data demografi
h) Menjelaskan masalah keperawatan utama
i)
Menjelaskan intervensi
yang dilakukan
j)
Menjelaskan hasil yang
didapatkan
k) Menentukan tindakan selanjutnya
l)
Menjelaskan alasan
ilmiah terhadap tindakan yang diambil
5) Peran Pembimbing
a) Membantu peserta didik untuk belajar
b) Mendukung dalam proses pembelajaran
c) Memberikan justifikasi
d) Memberi reincforcemen
e) Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan
f) Mengarahkan dan mengoreksi
g) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah
dipelajari
6) Masalah dalam metode ini
a)
Berorientasi pada
prosedur keperawatan
b)
Persiapan sebelum
praktik kurang memadai
c)
Belum ada keseragaman
tentang laporan hasil ronde keperawatan
d)
Belum ada kesempatan
tentang model ronde keperawatan
7) Bed-Side Teaching
Metode mengajar peserta didik yang dilakukan
disamping tempat tidur klien, meliputi kegiatan mempelajari kondisi klien dan
asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien
8) Manfaat
Pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik
peserta didik untuk menguasai keterampilan prosedural, menumbuhkan sikap
profesional, mempelajari perkembangan biologis atau fisik, dan melakukan
komunikasi melalui pengamatan langsung.
FLOW CHART HANDLING
COMPLAIN
Komplain:
ü Perusahaan
ü Umum
|
Laporan
ke Direktur
|
Petugas Handling Komplain
|
Diinformasikan kpd Unit terkait
|
Ya
|
Dibahas di Komite Medik
|
STOP
|
Masalah
teratasi
|
Second Opini
|
Masalah Teratasi
|
Negoisiasi
|
STOP
|
Masalah Selesai
|
Menunjukan Penasehat Hukum
|
Dikaji ulang dgn Unit/instalasi terkait
|
Diinformasikan
kpd ybs
|
STOP
|
Tidak
KET: -------------- garis koordinasi
Garik Komando
0 komentar:
Posting Komentar