BAB II
PEMBAHASAN
A.GINJAL
1.PENGERTIAN
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang
terletak di belakang rongga abdomen, satu di setiap sisi kolumna vertebralis
sedikit di atas garis pinggang.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta satuan
fungsional berukuran mikroskopik yang dikenal sebagai nefron. Setiap nefron
terdiri dari komponen vesikuler dan komponen tubulus, yang keduanya secara struktural
dan fungsional berkaitan erat. Bagian dominan pada komponen vesikuler adalah
glomerulus, suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat filtrasi sebagian air
dan zat terlarut dari darah yang melewatinya.
2. FUNGSI GINJAL
1.
memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau racun
2.
mempertahankan suasana keseimbangan cairan
3.
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan
tubuh
4.
mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain
dalam tubuh
5.
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein
ureum, kreatini, amoniak (ekskresi)
3. PROSES PEMBENTUKAN URIN
a. filtrasi glomerulus
proses ini terjadi karena
permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadilah penyerapan
darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah adalah
protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai kapsul bowman yang terdiri
dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke
tubulus ginjal.
b. reabsorpsi tubulus
pada proses ini terjadi penyerapan
kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat dan ion bikarbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi
pada tubulus atas. Sedangkan pada tubuls ginjal bagian bawah terjadi kembali
penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke
dalam tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif, dikenal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya di alirkan pada papilla renalis.
c. proses sekresi
sisanya penyerapan urin kebali
yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan
ke ureter masuk ke vesika urinaria. Perpindahan selektif zat-zat dari darah
kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Merupakan rute kedua bagi zat dari
darah untuk masuk kedalam tubulus ginjal.
d. ekskresi
·
Ekskresi asam yaitu katabolisme atau pemecahan protein
meliputi produksi senyawa-senyawa yang bersifat asam, khususnya asam sulfat dan
fosfat. Di samping itu, bahan yang asam akan dikonsumsi dengan jumlah tertentu setiap
harinya. Seseorang dengan fungsi ginjal yang nomal akan mengekskresikan kurang
lebih 70mEq asam setiap harinya. Ginjal dapat mengekskresikan sebagian asam ini
secara langsung ke dalam urin hingga mencapai kadar yang akan menurunkan nilai
pH urin sampai 4,5 , yaitu 1000 kali lebih asam daripada darah.
·
Ekskresi elektrolit
Natrium julah elektrolit dan air harus di ekskresiksan
lewat ginjal setiap harinya sangat bervariasi menurut jumlah yang dikonsumsi.
Seratus delapan puluh liter filtrate yang terbentuk oleh glomelurus setip
harinya mengandung sekitar seribu seratus gram natrium glorida.
Kalium,ekskresi kalium oleh ginjal akan meningakat
seiring dengan meningkatnya kadar aldosteron sehingga berbeda efek aldosteron
pada ekskresi natium.retensi kalium merupakan akibat yang paling fatal pad
gagal ginjal.
B.NEPHROLITHIASIS
1.PENGERTIAN
Adalah
pembentukan batu ginjal di pelvik/kalik nefron.
Bilateral adalah berkenaan dengan
kedua sisi .
CKD : Cronic Kidney Deacea (gagal
ginjal kronik).
Nephrolitiasis bilateral adalah pembentukan batu ginjal yang
berkenaan pada dua sisi yang menyebabkan gagl ginjal kronik.
2.PENYEBAB
Batu ginjal dapat disebabkan oleh peningaktan pH
urin (misalnya batu kalsium bikarbonat ) atau penurunan pH urin (misalnya batu
asam urat).
Konsentrasi bahan-bahan pembetuk batu
yang tiggi di dalam darah dan urin,dan obat atau kebiasaan tertentu,juga dapat
merangsang pembentukan batu.faktor tertentu yang mempengruhi pembentukan batu
mencakup infeksi,statis urin,periode imobilisasi. Komposisi batu saluran kemih
adalah dari jenis asam,urat,asam urat,oksalat,fosfat,sistin,dan xantin.
3.TANDA DAN GEJALA
·
Nyeri yang bersifat kolik(ritmik),terutama apabila batu
terletak di ureter atau di bawahnya. Nyeri mungkin hebat, lokasi nyeri akan
bergantung pada letak batu.
·
Batu di ginjal itu sendiri mungkin asimtomatik kecuali
apabila b atu tersebut menyebabkan obstruksi atau timbul infeksi.
·
Penurunan pengeluaran urun apabila terjadi obstruksi
aliran,karena kemampuan ginjal memekatkan urin terganggu oleh pembengkakan yang
terjdi disekitar kapiler di peritubulus.
4.PATOMEKANISME BATU
GINJAL
Konsentrasi bahan-bahan pembentuk
batu yang tinggi
Menghambat aliran urin dan menyebabkan tidak adanya
pergerakan
Meningkatkan pembentukan batu
Terjadi kristalisasi/pengendapan zat-zat berlebih
Batu ginjal (obstruksi)
C.GAGAL GINJAL KRONIK
1. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik adalah kondisi dimana ginjal
tidak mampu mengeluarkan sisa-sisa metabolik dan kelebihan air dari darah yang
disebabkan oleh hilangnya sejumlah nefron fungsional yang bersifat
irreversibel.
Gagal
ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif da irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, menyebabkan uremia.
2.PENYEBAB
·
Glomerulonefritis
·
Gagal jantung
3. TANDA DAN GEJALA
Klien tampak lemah
Sesak
Konjungtiva anemis
Oedema
Pruritis/gatal
Mual dan muntah
4. DAMPAK TERHADAP ORGAN
LAIN
Umum : fatig, malaise,
gagal tumbuh, debil
Kulit : pucat, mudah
lecet, rapuh, leukonikia
Kepala di leher : fektor
uremik, lidah kering, berselaput
Mata : fundus hipertensif,
mata merah
Sistem kardiofaskuler :
HPT, keluar cairan, gagal jantung, perikarditis, uremik, penyakit faskuler
Sistem pernafasan :
hiperventilasi asidosis, edema paru, efusi pleura
Gastrointestinal tube
(GIT) : anoreksia, nausea, ulkus peptikum, colitis, uremik, diare yang
disebabkan oleh antibiotik .
5. PROSEDUR
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan kimia urin
dapat mendeteksi zat-zat seperti glukosa, aseton, bilirubin, protein, dan
darah.
Uji kebersihan Kreatinin
Untuk memperkirakan GFR,
caranya cukup mengumpukan specimen urin 24 jam dan satu specimen darah yang
diambil dalam waktu yang sama.
Pemeriksaan Radiology
Untuk mengevaluasi sistem
urinarius. IVP, ultrasonografi, pencitraan radio nuklida, CT scan.DLL
6.
PENATALAKSANAAN DIET
Pengatuan Diet yang
terkontrol :
Rendah protein : mengurang
beban ekresi, menurunkan hiperfiltrasiglomerulus, tekanan intra glomerulus,
cedera sekunder pada nefron intak
Rendah kalium :
menyebabkan hiperkalemia
Rendah natrium dan cairan
: menyebabkan retensi cairan, edema perifer, edema paru, hipertensi, gagal
jantung kongestif.
Cairan yang diperbolehkan
masuk adalah 2000 ml untuk 24 jam
Tinggi kalori : dalam
bentuk lemak dan karbohidrat untuk mencegah pemecahan protein.
7.
PERTIMBANGAN PADA LANSIA
Seiring pada perubahan renal. Perubahan fungsi ginjal dengan
penuaan meningkatkan kerentanan lansia untuk mengalami disfungsi dan gagal
ginjal. Perubahan aliran darah renal, filtrasi glomerulus, dan klirens ginjal
pada gagal ginjal akan meningkatkan resiko terjadinya perubahan
terkait-medikasi.
Gagal ginjal kronik pada
lansia, lansia ( berusia antara 55-65 tahun) merupakan kelompok yang berkembang
cepat untuk mengalami pemyakit renal tahap akhir. Di masa lalu,
glomerulonefritis progresif cepat, glomerulonefritis membranosa an
nefrosklerosis menjadi penyebab umum gagal ginjal pada lansia.
Tanda dan gejala penyakit renal pada lansia umumnya non
spesifik; terjadinya gejala dari gangguan lain(gagal jantung kongestif,
demensia) dapat mengaburkan gejala penyakit renal sehingga memperlambat upaya
pencegaan dan diagnosis . Penatalaksanaan gagal ginjal pada lansia, hemodialisis dan
dialisis peritoneal efektif dalam menangani pasien lansia. Penatalaksanaan
konservatif mencakup nutrisi, pengendalian cairan, medikasi seperti pengikat
posfat dapat dipertimbangkan pada pasien yang tidak mampu atau menolak untuk
berpartisipasi dalam dialysis atau transplantasi
8.MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN MUNCUL
·
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan haluran urin,diet
berlebih serta retensi cairan natrium
·
Perbahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual dan muntah,pembatasan diet, dan perubahan membrane
mukosa mulut.
·
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan program penanganan .
·
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan,anemia,
retensi produk sampah dan proswedur dialysis.
·
Gangguan harga diri dengan ketergantungan,perubahn
peran,perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.
D. HEMODIALISIS
1.
PENGERTIAN
Hemodialisis merupakan Suatu cara untuk memisahkan darah
dari sampah metabolisme dan racun tubuh bila ginjal sudah tak berfungsi. Disini
di gnakan ginjal buatan yang berbentuk mesin hemodialisis. 3 prinsip yang mendasari
hemodialisa, yaitu :Difusi. Osmosis, Ultrafiltrasi .Bagi penderira gagal ginjal
kronis, hemodilisis akan mencegah kematian.namun demikian,hemodilisis tidak
menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginja dan tidak mampu mengibangi hilangnya aktivitas metabolik yang di
laksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap
kualitas hidup pasien.efek sampingnya telinga berdengung,hipotnsi,pusing,kram
otot, mual muntah .
2.
INDIKASI
Indikasi
khusus yaitu apabila pendapat komplikasi akut seperti oedem paru,hiverkalemia
asidosis metabilik berkurang dan nefrofatik diabetic.biasanya jug adapt
dilakukan hemodialisis jika kadar kreatinin
serum di atas 6 mg/100ml pada
pria, 4mg/100ml pada wanita dan glomeruro filtration rate (GFR)kurang dari
4ml/mnt.dapat juga dilakukan ketika bersihan kreatinin menurun dibawah
10ml/mnt,ini sebandingdengan kadar
kreainin serum 8-10mg/dl
3.
KONTRA INDIKASI
Menurut
Thiser dan Wilcox kontra indkasi dari hemodiliasa adalah hipotensi yang tidak
responsife terhadap presor, penyakit stadium terminal,dan sindrom otak organic
kontra hemodialisa yang lainnya adalah penyakit alzaimer,demensial multi
infark,simdrom hepatorenal,sirosis hati lanjut dengan esepalopati dan genasan
lanjut
4.
TUJUAN
Menurut Haavens dan Teera tujuan pengobatn
hemodialiasa antara lain :
1.menggatikan fungsi ginjal dalam finsi eksresi,yaitu
membuang sisa-sisa metabolism dalam tubuh sepeti ureum,kreatinin,dan sisa
metabolism yang lain
2.mengganti fungsi ginjal dalm mengeluarkan cairan tubuh yang
seharusnya di leluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
3.meningkatkan kwlitas hidup pasien yang mwenderita penurunan
funsi ginjal
4.menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program
pengobatan yang lain.
E. NEPHROLITHOTOMI
1. PENGERTIAN
Nephrolithotomi adalah pembedahan pada ginjal
untuk mengangkat batu,batu yang terdapat di nefron.
Pada pasien yang dilakukan
nephrolithotomi terpasang drain,atau
selang kateter.drainase nephrolithotomi dilakukan untuk drainase yang dilakukan
pada ginjal sesudah dilakukan pembedahan,memelihara atau memulihkan drainase
dan memintas obstruksi dalam uruter atau traktus urinarius inferior. Selang
nefrostomi dihubungkan kesebuahsistem drainase tertutup/ urostomy. Nefhrostomy
perkutaneus adalah pemasangan sebuah selang melalui kulit kedalam pelvis
ginjal. Tindakan ini dilakukan untuk drainase eksternal urin dari ureter yang
tersumbat, membuat suatu jalur pemasangan stent ureter, menghancurkan batu
ginjal, melebarkan striktur, menutup fistula, memberikan obat , memungkinkan
menyisipkan alat biopsy bentuk sikat dan nefroskop, atau untuk melakukan
tindakan bedah tertentu.
2. PERAWATAN PASIEN SETELAH NEFROSTOMY
·
Kaji kemungkinan timbulnya komplikasi
-
Perdarahan pada lokasi nefrostomy(komplikasi utama)
-
Pembentkan fistula
-
Infeksi
·
Pastikan drainase tidak tersumbat pada selang nefrostomy atau
kateter obstruksi akan menimbulkan rasa nyeri, trauma, tekanan, infeksi, serta
tegangan pada garis jahitan)
·
Jika selang tercabut laporkan segera pada dokter(dokter bedah
harus segera mengembalikan selang tersebit pada tempatnya agar luka nefrostomy
tidak berkontraksi)
·
Selang nefrostomy tidak boleh di klem, perbuatan ini akan
menimbulkan pielonefritis
·
Selang nefrostomi tidak boleh di irigasi (irigasi akan
dilakukan oleh dokter bedah jika diperlukan)
·
Anjurkan asupan cairan untuk meningkatkan pembilasan ginjal
dan selang secara alami
·
Ukur volume urine yang mengalir keluar dari selang. Jika pada
kedua ginjal dipasang selang secara alami, volume urin yang keluar dari
masing-masing selang harus diukur secara terpisah
F. PATOMEKANISME
NEFROLIYHIASIS BILATERAL ON CKD
Penurunan perfusi ginjal
Penurunan fungsi ginjal
GFR menurun
BUN & Kreatinin Vit D
Eritropoetin
Uremia Hipokalsemi
Pematangan eritrosit
PTH Faktor Pembekuan tonus otot anemia
Darah
metabolisme
Ambilan CA di
tulang
Energi
Osteodistropi
ekimosis
Lelah/letih
Renal
Di intestinal Dikulit dipersarapan dipernafasan
Bakteri +Kristal Ca kejang tdk konsentrasi
Toksin uremia pruritus perubahan kesadaran kedutan bau amonia
Anoreksia,mual uremic fross
GFR menurun
K meningkat rennin
Angiotensin
I
Angiotensin
II
aldosteron
Vasokonstriksi
vaskuler pe Na & air
Hipertensi Oedema
Beban
kerja jantung
Gagal
jantung
Oedema
paru
Gangguan irama jantung
Penurunan fungsi ginjal
Korteks adrenal
Glukukortikoid menurun
Gangguan metaboloisme glukosa menurun limfosit menurun
Glukosa menurun kemampuan makrofag
Imunitas
menurun
Kortek adrenal
Hormone seks menurun
(androgen)
17 ketosteriod
Penurunan libido,
infertilitas
Penurunan fungsi ginjal
Ekskresi H menurun
Metabolisme asidosis
0 komentar:
Posting Komentar