Feeds RSS

Selasa, 12 Februari 2013

Hipersensitivitas III


ARTIKEL: HIPERSENSITIVITAS TIPE III (Reaksi Kompleks Antigen-Antibodi)

Reaksi hipersensitivitas adalah respons peradangan dan imun yang abnormal. Terdapat empat jenis reaksi hipersensitivitas. Artikel ini, akan membahas mengenai reaksi hipersensitivitas tipe III.
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Hal ini terjadi sewaktu kompleks antigen-antibodi yang bersirkulasi dalam darah mengendap di pembuluh darah atau jaringan sebelah hilir. Antibodi tidak ditujukan kepada jaringan tersebut, tetapi terperangkap di dalam jaringan kapilernya. Pada sebagian kasus, antigen asing dapat melekat ke jaringan, menyebabkan terbentuknya kompleks antigen-antibodi di tempat tersebut.
Reaksi tipe III mengaktifkan komplemen dan degranulasi sel mast sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kapiler di tempat terjadinya reaksi tersebut. Neutrofil tertarik ke daerah tersebut dan mulai memfagositosis sel-sel yang rusak sehingga terjadi pelepasan enzim-enzim sel serta penimbunan sisa sel. Hal ini menyebabkan siklus peradangan berlanjut.
http://www.medicinesia.com/wp-content/uploads/2012/03/Slide8.gif

Contoh reaksi hipersensitivitas tipe III adalah penyakit serum (serum sickness), ketika terbentuk antibodi terhadap daerah asing, sering sebagai respons terhadap penggunaan obat intravena. Kompleks antigen-antibodi mengendap di sistem pembuluh, sendi, dan ginjal. Pada glomerulonefritis, terbentuk kompleks antigen-antibodi sebagai respons terhadap suatu infeksi, sering oleh bakteri streptokokus, dan mengendap di kapiler glomerulus ginjal. Pada lupus eritematosus sistemik, terbentuk kompleks antigen-antibodi terhadap kolagen dan DNA sel dan mengendap di berbagai tempat di seluruh tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar