ARTIKEL: HIPERSENSITIVITAS TIPE III (Reaksi Kompleks
Antigen-Antibodi)
Reaksi
hipersensitivitas adalah respons peradangan dan imun yang abnormal. Terdapat
empat jenis reaksi hipersensitivitas. Artikel ini, akan membahas mengenai
reaksi hipersensitivitas tipe III.
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Hal
ini terjadi sewaktu kompleks antigen-antibodi yang bersirkulasi dalam darah
mengendap di pembuluh darah atau jaringan sebelah hilir. Antibodi tidak
ditujukan kepada jaringan tersebut, tetapi terperangkap di dalam jaringan kapilernya.
Pada sebagian kasus, antigen asing dapat melekat ke jaringan, menyebabkan
terbentuknya kompleks antigen-antibodi di tempat tersebut.
Reaksi
tipe III mengaktifkan komplemen dan degranulasi sel mast sehingga terjadi
kerusakan jaringan atau kapiler di tempat terjadinya reaksi tersebut. Neutrofil
tertarik ke daerah tersebut dan mulai memfagositosis sel-sel yang rusak
sehingga terjadi pelepasan enzim-enzim sel serta penimbunan sisa sel. Hal ini
menyebabkan siklus peradangan berlanjut.
Contoh
reaksi hipersensitivitas tipe III adalah penyakit
serum (serum sickness), ketika
terbentuk antibodi terhadap daerah asing, sering sebagai respons terhadap
penggunaan obat intravena. Kompleks antigen-antibodi mengendap di sistem
pembuluh, sendi, dan ginjal. Pada glomerulonefritis,
terbentuk kompleks antigen-antibodi sebagai respons terhadap suatu infeksi,
sering oleh bakteri streptokokus, dan mengendap di kapiler glomerulus ginjal.
Pada lupus eritematosus sistemik,
terbentuk kompleks antigen-antibodi terhadap kolagen dan DNA sel dan mengendap
di berbagai tempat di seluruh tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar